Oleh: Patricius Marianus Botha, S.Fil.,M.Si
Dosen STPM Santa Ursula
OPINI, RAKYATFLORES.COM-Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah gagasan ambisius yang lahir dari kepedulian terhadap gizi anak bangsa. Ia diklaim sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam memastikan setiap anak Indonesia tumbuh sehat dan cerdas. Tetapi ada satu pertanyaan mendasar yang sering luput dibahas: siapa yang sebenarnya diuntungkan dari program ini?
Jika bahan makanan untuk MBG diambil dari rantai pasok besar yang terpusat di kota atau dari korporasi pangan nasional, maka program ini hanya akan memperkaya segelintir pelaku industri-bukan petani kecil yang setiap hari berjuang menanam pangan di ladang mereka. Di sinilah letak masalahnya: jangan sampai program yang bernama “bergizi” ini malah memiskinkan petani lokal dan membuat desa semakin tergantung.
Petani Harus Jadi Jantung Program
Di banyak daerah, petani adalah produsen utama sayur, beras, telur, ikan, dan hasil pangan lainnya. Tetapi mereka sering kalah dalam sistem distribusi dan tidak punya akses ke pasar besar. Program MBG sebenarnya bisa menjadi peluang emas untuk memutus rantai ketimpangan itu.













