Scroll untuk baca artikel

Menepi untuk Melompat: Retret Kepemimpinan sebagai Arah Baru Birokrasi NTT

×

Menepi untuk Melompat: Retret Kepemimpinan sebagai Arah Baru Birokrasi NTT

Sebarkan artikel ini
Reporter: Tommy M. Nulangi |  Editor: Redaksi
IMG 20251009 113355
Gergorius Babo, Asesor SDM Aparatur Ahli Muda BKD Provinsi NTT.

OPINI, RAKYATFLORES.COM-Di tengah sorotan publik terhadap efisiensi anggaran, kegiatan retret kepemimpinan pejabat sering dicurigai sebagai bentuk kemewahan terselubung. Namun, benarkah setiap jeda reflektif layak dicap pemborosan? Justru di ruang hening itulah arah birokrasi seharusnya ditata ulang saat pejabat menanggalkan rutinitas, menajamkan visi, dan menyalakan kembali kompas moral kepemimpinan. Retret bukan pelarian, melainkan langkah strategis untuk menumbuhkan kembali kesadaran akan makna pelayanan publik. Karena tanpa jeda untuk berpikir dan memperbarui semangat, birokrasi hanya akan berjalan seperti mesin: sibuk bergerak, tapi kehilangan arah.

Oleh:
Gergorius Babo

Advertising
ads
Advertising

(Asesor SDM Aparatur Ahli Muda BKD Provinsi NTT)

Di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang kini menjadi fokus pemerintah, wacana penggunaan dana untuk retret kepemimpinan bagi pejabat struktural sering kali memicu perdebatan publik. Tidak sedikit suara yang mempertanyakan, apakah dana tersebut lebih baik langsung dialihkan untuk program pelayanan masyarakat. Pertanyaan ini tentu sah, karena lahir dari perhatian terhadap kebutuhan riil masyarakat. Namun, menilai retret hanya dari sisi biaya adalah pendekatan parsial. Sesungguhnya, retret strategis merupakan investasi jangka panjang yang mampu memperkuat kualitas birokrasi, meningkatkan sinergi antarunit, serta memperbaiki efektivitas pelayanan publik.

Baca Juga :   Setuju adanya Raperda Kawasan Tanpa Rokok di Ende, Karni Lando; Butuh Pendekatan Komprehensif dan Inklusif